(maap burem)
Judul : Izinkan Aku Mencintaimu
Penulis : Esi Lahur
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama - Amore
Tahun Terbit : 2014
Kategori : Fiksi
Jumlah Halaman : 280 halaman
Penulis : Esi Lahur
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama - Amore
Tahun Terbit : 2014
Kategori : Fiksi
Jumlah Halaman : 280 halaman
Adis dan Lika adalah bos dan sekretaris di sebuah Wedding Organizer. Adis yang pendiam dan pemalu berbanding terbalik dengan Lika yang selalu ceria dan cenderung agresif. Keduanya menyukai lelaki yang sama, Kelvin. Bedanya, Lika adalah tunangan Kelvin, sedangkan Adis hanya mengagumi diam-diam.
Suatu ketika, mereka mendapat klien seorang teman SMA Adis yaitu Jason. Jason akan menikah dengan Viora karena dijodohkan dan hatinya sama sekali tidak menyukai Viora. Adis pun karena suatu hal membenci Kelvin, dan justru menyukai Jason yang walau dulu saat SMA usil sekarang bisa mendebarkan hatinya.
Saat pergi ke toko buku, Jason yang menyukai travelling justru berhenti di rak buku karangan Dilara Tsarina dan membeli 2 buku mellow tersebut. Anehnya, cerita dalam buku itu seperti DejaVu dengan masa SMA. Dilara Tsarina sendiri merupakan nama samaran, dan membuat Jason semakin penasaran.
Akankan Jason-Viora dan Lika-Kelvin menikah? Atau justru Adis akan jadian dengan salah satu cowok tersebut? Berhasilkah Jason mengungkap siapa Dilara Tsarina yang sebenarnya?
Cerita cinta yang sungguh rumit bagi tokoh utamanya. Sering kali memaksaku untuk teriak-teriak kesal dengan sikap si tokoh utamanya. Alur cerita yang tidak mudah ditebak menyebabkan beberapa kali aku salah menebak ending ceritanya.
Ada kalimat-kalimat di buku ini yang di cetak tebal, status yang di buat si tokoh utama di media online tentang perasaannya. Beberapa di antaranya :
1. Selingkuh hati adalah dosa. Tapi menjadi pengagum rahasia bukanlah dosa, karena takdir tak mempertautkan hati kita. Hanya hatiku yang tertaut padamu. Hatimu tidak. (halaman 9)
2. Bolehkah aku jatuh hati padanya, Tuhan? Bila tidak boleh, berilah tandanya. Jauhkanlah ia dariku. Karena aku tidak ingin hatiku jatuh dan terluka. (halaman 56)
3. Untuk apa mengharapkan hati yang sudah membatu. Jika hati hanya membeku, teriknya sinar matahari dan panasnya api perlahan bisa melelehkannya. Tapi kalau membatu, tidak ada yang bisa kulakukan selain berusaha melupakannmu. (halaman 86)
4. Dia bilang kepadaku : Cinta itu omong kosong. Cinta tidak bisa mengubah dunia. Uang yang bisa. Lalu aku bilang kepada diriku sendiri : apakah uangmu bisa mengubah hatiku supaya tidak jatuh cinta padamu? ( halaman 173)
Ada yang tertarik baca bukunya? Hhe :p
1 komentar penyemangatku:
Makin keren aja nih resensinya.
Terus berlatih menulis resensi buku ya mbak :)
Posting Komentar
Jangan lupa tulis pesan untukku ya? Terima kasih... ^_^