Halo semua pa kabar? Dah lama nih ga posting. Biasa belajar buat ulangan, main game online dan buku-buku yang menggunung membuatku jadi malas ngeblog (pengakuan.com). Tapi semua masih mau baca postinganku kan?
Buku senandung Hati Bidadari ini dikarang oleh Ninik Utami dan diterbitkan oleh Dar!Mizan. Buku ini ceritanya pasti bikin penasaran. Baca aja yuks!
Ada seorang anak bernama Aufa yang berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Tapi dia beruntung karena masih dapat sekolah. Walau hanya sekolah di sekolah yang sangat kecil. Aufa adalah anak tunggal. Dia dididik menjadi anak yang soleh dan jujur.
Sepulang sekolah, Aufa bekerja sebagai tukang parut kelapa. Dari uang itu Aufa dapat membantu orang tuanya. Suatu hari, pak cik pemilik toko tempat Aufa bekerja sedang tidak punya uang. Jadi Aufa hanya diberi radio. Dari situlah, Aufa suka menyanyi.
Setiap hari, Aufa selalu menyanyi dan mendengarkan radio itu. Dia pernah kabur dari rumah untuk belajar menyanyi. Suatu hari, Aufa mencoba untuk mengamen (tapi dia menyamar dengan menggunakan kostum yang menutupi seluruh tubuhnya). Semua orang kagum termasuk temannya, tapi mereka tidak tahu kalau sebenarnya itu adalah Aufa. Sampai suatu saat, teman-teman Aufa jengkel karena pengamen bertopeng itu tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, akhirnya mereka semua menarik topeng yang dipakai pengamen itu. Dan ternyata itu adalah Aufa.
Suatu saat, saat Aufa akan pergi ke toko milik pak cik, datang hujan deras. Aufa basah kuyup. Lalu ada orang laki-laki turun dari mobil dan meminjamkan payung kepada Aufa. Tapi saat Aufa pulang, Aufa tidak bisa mengembalikan payungnya karena orang itu udah tidak ada. Tapi Aufa justru menemukan dompet tebal yang sepertinya milik orang laki-laki baik tadi. Jadi daripada diambil orang tidak bertanggung jawab, dompet itu diambil oleh Aufa.
Ketika pulang, ibunya marah karena mengira Aufa mencuri. Tapi setelah Aufa menjelaskannya, ibu tidak jadi marah. Akhirnya, besok pagi mereka pergi ke rumah bu lurah untuk menanyakan apakah ada orang yang melapor kehilangan. Dan ternyata benar.
Besoknya setelah pulang sekolah Aufa kaget karena rumahnya ramai dikerumuni orang, Aufa jadi sangat takut. Setelah masuk, ibunya menjelaskan bahwa itu adalah pak Umar, pemilik dompet dan payung yang sempat berada di tangan Aufa. Ternyata dompet itu berisi berkas untuk membangun desa. Kalau saja Aufa tidak menemukan dan mengembalikan dompet itu, desanya tidak akan jadi dibangun.
Lalu pak Umar betanya hadiah apa yang diinginkan Aufa. Dan Aufa menjawab dia ingin pak Umar mau membiayai pengobatan ayahnya yang sedang sakit. Setelah itu, Aufa hidup bahagia bersama kedua rang tuanya dan dia dapat pergi ke sekolah dengan memakai seragam.
Buku senandung Hati Bidadari ini dikarang oleh Ninik Utami dan diterbitkan oleh Dar!Mizan. Buku ini ceritanya pasti bikin penasaran. Baca aja yuks!
Ada seorang anak bernama Aufa yang berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Tapi dia beruntung karena masih dapat sekolah. Walau hanya sekolah di sekolah yang sangat kecil. Aufa adalah anak tunggal. Dia dididik menjadi anak yang soleh dan jujur.
Sepulang sekolah, Aufa bekerja sebagai tukang parut kelapa. Dari uang itu Aufa dapat membantu orang tuanya. Suatu hari, pak cik pemilik toko tempat Aufa bekerja sedang tidak punya uang. Jadi Aufa hanya diberi radio. Dari situlah, Aufa suka menyanyi.
Setiap hari, Aufa selalu menyanyi dan mendengarkan radio itu. Dia pernah kabur dari rumah untuk belajar menyanyi. Suatu hari, Aufa mencoba untuk mengamen (tapi dia menyamar dengan menggunakan kostum yang menutupi seluruh tubuhnya). Semua orang kagum termasuk temannya, tapi mereka tidak tahu kalau sebenarnya itu adalah Aufa. Sampai suatu saat, teman-teman Aufa jengkel karena pengamen bertopeng itu tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, akhirnya mereka semua menarik topeng yang dipakai pengamen itu. Dan ternyata itu adalah Aufa.
Suatu saat, saat Aufa akan pergi ke toko milik pak cik, datang hujan deras. Aufa basah kuyup. Lalu ada orang laki-laki turun dari mobil dan meminjamkan payung kepada Aufa. Tapi saat Aufa pulang, Aufa tidak bisa mengembalikan payungnya karena orang itu udah tidak ada. Tapi Aufa justru menemukan dompet tebal yang sepertinya milik orang laki-laki baik tadi. Jadi daripada diambil orang tidak bertanggung jawab, dompet itu diambil oleh Aufa.
Ketika pulang, ibunya marah karena mengira Aufa mencuri. Tapi setelah Aufa menjelaskannya, ibu tidak jadi marah. Akhirnya, besok pagi mereka pergi ke rumah bu lurah untuk menanyakan apakah ada orang yang melapor kehilangan. Dan ternyata benar.
Besoknya setelah pulang sekolah Aufa kaget karena rumahnya ramai dikerumuni orang, Aufa jadi sangat takut. Setelah masuk, ibunya menjelaskan bahwa itu adalah pak Umar, pemilik dompet dan payung yang sempat berada di tangan Aufa. Ternyata dompet itu berisi berkas untuk membangun desa. Kalau saja Aufa tidak menemukan dan mengembalikan dompet itu, desanya tidak akan jadi dibangun.
Lalu pak Umar betanya hadiah apa yang diinginkan Aufa. Dan Aufa menjawab dia ingin pak Umar mau membiayai pengobatan ayahnya yang sedang sakit. Setelah itu, Aufa hidup bahagia bersama kedua rang tuanya dan dia dapat pergi ke sekolah dengan memakai seragam.
21 komentar penyemangatku:
rasanya banyak pesan yang didapat dari cerita itu ya
Allhamdulillah shasa posting lagi nih. bagaimana hasil ulangannya?
Halo adeeeek.. lagi musim ujian ya? semangat2..
Hmm, cerita yang menarik. Semoga adek Shasa bisa mengambil manfaat dari cerita itu.
Wah Shasa pasti bukunya dah banyak yah d rumah yah...hobi membaca sih, bkn perpustakaan kecil d rumah aja Sha :)
hi Shasa,suka buku juga ya. nanti kapan2 aku kirimi buku2 anak ya
Buah dari kejujuran Aufa mengantarkan dia pada kebahagian ya :)
berkunjung mampir ,info menarik
mantaaap bacaannya
Assalamu'alaikum Shasa.... wah tulisannya hebat, saya kesini gara-gara ibu mu lho....
duh tulisan saya malah kalah sama tulisan kamu yang hebat ini....
cerita yang mantap...
hidup Aufa. semoga hidup akan terus indah untuk Aufa
wah aufa anak yang baik dan jujur ya :D
Halo Shasa...lama aku gak main kesini nih.
Mengenai me-review buku, yg penting kamu sering membaca buku. Perhatikan cara/gaya penulisnya mengolah kalimat-kalimat. Dengan begitu, kamu akan bisa mencontoh & membuat kalimat2 dalam reviewmu menjadi lebih menarik dan bervariasi. Dan setelah membaca, selalu tulis reviewnya. Kalau mau berhasil menulis kuncinya hanya 2: terus membaca dan terus menulis, lama-lama tulisanmu akan lebih baik dan lebih baik lagi.
Untuk selanjutnya, selain rangkuman isi cerita, coba kamu tuliskan juga apa yang kamu pikirkan tentang buku itu. Apa saja yang kamu dapat dari membaca buku itu. Apakah kamu jadi tahu sesuatu yang baru, atau kamu kasihan pada tokohnya, atau bahkan benci pada tokoh jahatnya. Menurutmu buku itu bagus, atau kurang seru, pokoknya kesanmu tentang buku itu. Jadi jangan hanya berhenti pada merangkum ceritanya aja.
Ayoo...menulislah terus ya!
Semoga menjadi inspirasi baru buat kita semua...
ulasan tentang bukunya bagus, tapi bakal lebih bagus lagi kalau ditambahin seperti sarannya Mbak Fanda di atas
sip daagh ceritanya . .
salam blogger buat Shasa
Pelajaran yg sangat berharga tentang tidak mengakui milik orang lain ya shasa.... untung aja dompetnya dikemnaliin sama Aufa yach, coba klo gak pasti desanya gak jadi dibangun hhe...
Ternyata shasa lagi suka maen game Online ya haha...
pelajaran sangat berharga bagi si penemu barang dan bagi kita semua
maaf oom baru sempet mampir sekarang
wow... memang banyak pelajaran yang bisa dipetik dari cerita ini... si Aufa memang hebat!
wah shasa rajin baca buku cerita ya, semoga kelak bisa jadi seorang penulis. :)
Mau baca artikelnya ya....:)
Posting Komentar
Jangan lupa tulis pesan untukku ya? Terima kasih... ^_^