Pages

Senin, 21 Januari 2013

KIRA


Rangga suka sekali mengganggu Kira dengan panggilan Kira-kira. Kira sendiri adalah seorang gadis penggemar bintang. Awalnya, Rangga bingung arti perasaannya kepada Kira, namun Mozza mengatakan bahwa sebenarnya Rangga menyukai Kira. Setelah menyadari perasaan sebenarnya, Rangga mulai mengejar Kira. Berbagai cara mulai dari yang paling romantis sampai yang paling gila dicobanya. Hingga akhirnya, aksinya menarik perhatian Kira dan Kira mengiyakan ajakan Rangga untuk merajut kisah cinta berdua. Kira sering mengajak rangga untuk melihat rasi-rasi bintang.

Hingga suatu hari, Rangga bermimpi aneh. Dia bangun dengan keringat bercucuran. Ia ketakutan. Ia bermimpi sedang melihat bintang bersama Kira. Dan anehnya, Rangga yang menderita nyctalopia bisa melihat bintang2 itu dengan jelas. Namun, tiba-tiba bintang-bintang itu berjatuhan dari langit. Rangga dan Kira berlari sekencang-kencangnya. Namun, semakin jauh Rangga berlari, barulah dia menyadari bahwa Kira telah terpisah darinya. Rangga yang ketakutan segera bangun dan menuju rumah Kira. Dan begitu sampai, dia melihat pujaan hatinya itu sedang makan dengan lahapnya, Rangga pun merasa lega.

Malamnya, Kira bertingkah aneh, dia memberikan seluruh DVD K-Pop kesayangannya kepada Chacha, adik Rangga. Dia juga memberikan semua buku catatan miliknya. Rangga pun keheranan. Keheranannya semakin bertambah saat Kira mengajaknya keluar. Rangga pun sontak menolak. Karena dengan nyctalopia-nya, Rangga memang tidak bisa berkendara pada malam hari. Namun karena Kira memaksa, Rangga pun mengiyakan. Dan benar saja, di tengah perjalanan, sebuah taksi membunyikan rem dan menyalakan lampu dim berulang-ulang. Rangga yang tidak bisa melihat membelokkan motornya kekiri. Dia tidak menyadari bahwa ada truk yang melintas dengan kencang. Rangga dan Kira terjatuh dan terseret beberapa meter.

Rangga akhirnya siuman. Dia terkejut ketika mendapati dirinya berada di rumah sakit. Dia mendengar tangisan adiknya. Barulah rangga ingat bahwa dia baru saja kecelakaan. Rangga langsung teringat Kira. Keluarganya mengatakan bahwa Kira baik-baik saja. Dan itu cukup untuk menenangkan dirinya. Setelah seminggu dirawat, Rangga curiga karena Kira tak kunjung muncul. Dia memaksa Boni sahabatnya untuk mengantarkannya ke rumah Kira. Boni sempat ragu dan mengantar Rangga berputar-putar mengelilingi kompleks. Barulah setelah Rangga marah, Boni mengantarnya ke depan rumah Kira. Sesampainya disana, ibu Kira mengata-ngatainya sebagai pembunuh. Rangga pun terkejut dan mencari Kira ke dalam rumah. Dia mencari sosok yang selalu tersenyum menyapanya ketika dia datang. Tapi Kira tidak ada. Hingga akhirnya, dengan tatapan dingin, ayah Kira mengatakan bahwa Kira meninggal tepat saat mereka kecelakaan. Rangga pun mendapat jawaban atas mimpi buruknya.

Semua temannya merasa kehilangan sosok Kira yang ceria. Bahkan guru masih sering menyebut namanya ketika mengabsen. Terlebih Rangga. Dia depresi dan menjadi pendiam. Dia sensitif setiap melihat jejak Kira di sekolah. Bahkan, ketika guru menyebut nama Kira, Rangga langsung berlari meninggalkan sekolah. Rangga mengingat kenangan-kenangan indahnya bersama Kira, gadis pengagum bintang dan sangat menyukai gerimis. Dan kini, setiap gerimis datang, rangga selalu duduk termenung di depan jendela sembari menggenggam erat diary biru Kira yang diberikan kepadanya. Karena sikap Rangga akhir-akhir ini, mamanya pun memanggil psikolog.

Setelah lulus SMA, Rangga mengirim proposal untuk melanjutkan kuliah di Korea, negara yang sangat ingin dikunjungi Kira. Dan ketika proposalnya diterima, Rangga langsung menuju makam Kira dan menceritakan semuanya. Lalu, ketika Rangga sedang berbicara dengan makam Kira, ibunda Kira datang. Rangga sangat terkejut. Dia memohon maaf berkali-kali kepada perempuan itu. Tapi ternyata, ibunda Kira justru meminta maaf akan sikapnya terdahulu kepada Rangga. Dia sadar, bahwa Rangga juga sangat berat melepas Kira.

Rangga pun tiba di Korea. Dia dijemput oleh Kim Dongwan, seseorang yang akan menjadi temannya di Korea. Suatu ketika, saat Rangga berjalan pulang di tengah badai salju, Kim mengiriminya pesan bahwa ada kiriman lagi dari Mommy Long Legsnya. Mommy long legs sendiri artinya pengirim rahasia. Biasanya disebut Daddy long legs, tapi karena pengirimnya wanita, Kim menyebutnya Mommy Long Legs. Kiriman dari Mommy Long Legs ini selalu mengusiknya, pasalnya, yang dikirim bukan surat pengagum rahasia, kue, atau pun cokelat seperti yang sering ditemuinya di loker kampus. Isi dari kiriman tersebut adalah barang2 kenangannya bersama Kira. Dulu, Rangga mendapati diary biru muda milik Kira di dalam bungkusannya. Dan sekarang, Rangga justru menemukan potongan tiket bioskop yang pernah mereka kunjungi bersama, foto2 dari photo box saat dia dan kira masih berseragam putih abu2, dan satu lagi, sebuah sweater abu2. Khusus sweater ini, Rangga tidak mengerti apa maksudnya. Rangga ketakutan setengah mati. Perasaan depresi yang dulu pernah hilang muncul kembali. Rangga berpikir, siapa seseorang di masa lalu yang masih menyimpan dendam padanya atas kematian Kira.

Suatu hari, ada pesan masuk dari Mommy Long Legs-nya yang meminta bertemu di Sungai Han. Tiba-tiba, datang seseorang berwajah oriental bernama Tari, yang tidak lain adalah Mommy Long Legsnya yang ternyata adalah saudara sepupu Kira. Tari pun terang-terangan menyebut Rangga pembunuh. Tari juga terus-terusan mencecar Rangga. Lama-lama, Rangga merasa kepalanya berat. Dan dia pun tak sadarkan diri. Ketika sadar, Rangga mendapati dirinya berada di rumah sakit. Tempat yang mengingatkannya akan sosok Kira. Sontak Rangga langsung mencabut infusnya dan berlari keluar rumah sakit. Sampai di rumahnya, Rangga mengambil sweater abu-abu yang masih tersimpan rapi. Rangga terkejut ketika mendapati sebuah surat terselip di bawahnya. Air mata rangga menetes seketika. Dia merasa bahwa Kira sedang memberinya semangat.

Rangga yang mendapat kembali semangatnya langsung menyusun rencana agar Tari memaafkannya. Rencana Rangga berjalan rapi. Rangga selalu tampil playboy di depan Tari. Tari pun mengetatkan pengintaiannya terhadap Rangga. Hingga akhirnya, Rangga mengikuti pekan seni akhir tahun, digambarnya sosok Kira dengan seyumnya yang khas, dan diberi judul star. Dipajangnya lukisan itu di bagian paling depan stannya. Banyak yang mengagumi lukisan itu. Termasuk Tari. Hingga akhirnya Tari sadar, bahwa sikap Rangga akhir-akhir ini hanya untuk memancingnya.

Tari sadar, bahwa Rangga juga merasa kehilangan. Tari pun bermaafan dengan Rangga. Mereka sadar, life must go on.

1 komentar penyemangatku:

catatan kecilku mengatakan...

Ayooo... semangat nulis lagi ya Sayang..

Posting Komentar

Jangan lupa tulis pesan untukku ya? Terima kasih... ^_^

 

Copyright © Place to Study. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver